Pesona SNSD


Tanggal 14 Maret 2010,, dini hari..

Udara malam itu dingin banget (tapi ga sedingin inti es di puncak mahameru..), badan juga cape banget karena kegiatan siang dan sore tadi cukup menguras tenaga membuat mata ini semakin sayu. Sebenernya sayang sih, saat-saat yang indah seperti itu ditambah tempat yang lumayan mengasyikan , waktunya digunain buat tidur. Saat itu aku dan teman-teman nginap disebuah villa di desa cibodas deket Maribaya, kita lagi mangadakan kegiatan sekaligus mempererat ikatan di antara kita (ciyee,, kaya apa gitu..). Sebenernya aku ngerasa berat buat ikutan, soalnya tugas kuliah lagi menumpuk, tapi demi kebersamaan aku rela berkorban .

Waktu udah larut malam, tapi kita mutusin pada begadang. Kita berkumpul di ruangan tengah sambil nonton video perjalanan kita selama ini. Video yang mengingatkan saat kita menjalani suka dan duka bersama (jadi terharu.. hiks_hiks), mulai dari ospek sampai sekarang. Sebenarnya aku pengen juga begadang, tapi apa daya mata ini ga bisa dikompromi. Jadinya aku nonton sambil sambil merem-merem ayam menahan kantuk.

Tiba-tiba ditengah penayangan video perjalanan kami, muncul video yang belum pernah ku lihat selama ini.. jreng… jreng… jreng… Sembilan wanita yang cantik muncul dengan pura-pura menjadi boneka dan kemudian menari. Mataku yang udah 5 watt tiba-tiba menjadi terang kembali dan tak berkedip melihat penampilan mereka. Aku di buat terpesona pada pandangan pertama (Ha_ha.. lebay banget), melihat cara meraka bernyanyi dan menari letihku jadi hilang semua. Aku langsung bertanya pada temanku “Siapa sih mereka ?”, “SNSD” jawab salah satu temanku. “SNSD” nama yang masih asing dari telingaku, tapi telah membuat hatiku terpesona.

( Yang pengen videonya download ja di sini… tapi awas jangan ikutan terpesona.. he_he)

Sejak itu aku mulai mencari-cari tentang SNSD, baik video clipnya, gambar-gambar, maupun mp3nya. Aku benar-benar tergila-gila, apalagi sama si cantik Seohyun dan si manis Yoona. Aduh,,, aku juga bingung kenapa terjadi. Sekarang siang-malam aku slalu ditemani nereka bernyanyi dan menari yang membuat duniaku jadi tambah berwarna. Hati telah tergoda, jiwaku terbuai, tapi aku sadar mengagumi mereka hanya dalam dunia fantasi, tidak untuk dalam dunia nyata, da mereka hanya ada dibalik layar.

Pendekar Sableng


Di siang hari yang membara, sinar matahari seakan mau membakar segala yang ditemuinya, kepulan asap pabrik dan kendaraan semakin menambah panasnya keadaan. Sekitar satu bulan musim kemarau telah berlangsung, tapi kemarau kali ini yang terpanas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahaya global warming yang selama ini mencemaskan milyaran manusia seakan makin mendekati kenyataan dan tak seorangpun mampu mencegahnya. Peringatan-peringatan yang diberikan Tuhan selama ini seakan tidak dihiraukan kerena manusia terlalu takut kehilangan kesenangan yang telah mereka genggam.

Di pinggir kota bagian selatan terdapat perempatan yang ramai dengan berbagai macam kendaraan yang tidak ada habisnya. Manusia seolah tidak perduli dengan panasnya bumi karena tuntutan hidup yang mengharuskan senantiasa bergerak dengan berbagai kepentingan. Di samping kiri perempatan terdapat sebuah taman kota yang tidak pantas disebut taman. Taman itu hanya terdiri dari beberapa pohon yang lumayan tua dihiasi rumput-rumput gersang dan tumbuhan bunga yang enggan lagi untuk berbunga, mungkin karena malu bunganya tidak bisa lagi membuat indah dunia. Tuhan seakan telah mencabut sebagian besar rahmatnya berupa keindahan karena manusia tidak mau lagi bersyukur dengan rahmat itu, bahkan setiap saat merusaknya.

Di bawah sebuah pohon yang cukup rindang duduk seorang pemuda berpakaian putih kumal yang tidak bisa dikatakan berwarna putih lagi, tapi lebih tepatnya coklat karena tertutup debu dan sudah lama tidak dicuci. Wajah pemuda itu kelihatan sangat menyedihkan kerena tergambar keputusasaan yang dalam. Sesekali dia menggaruk-garuk kepalanya yang dihiasi rambut gondrong lusuh (mungkin seminggu ga mandi kali) dan rambutnya diikat dengan kain putih. Dari raut wajah yang menyedihkan itu tergurat ketampanan dan kekonyolan, tapi tersembunyi pada lapisan debu dan keringat. Penuh kesedihan pemuda itu bergumam perlahan “ Eyang Guru apa yang terjadi dengan ku, dunia ini sangat aneh dan sangat menyesakan. Apakah aku tersesat kelain dunia? Eyang dimana aku ini?”. Sambil bergumam disekanya keringat dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan meraba ke balik baju putihnya dibagian pinggang sebelah kiri, saat itu terlihat dia menggenggam sebuah benda aneh berbentuk kampak bermata dua yang memancarkan warna putih yang menyilaukan terkena pantulan sinar matahari. Pada ujung gagang kampak terdapat ukiran kepala naga, sedangkan pada gagangnya terdapat lubang-lubang kecil seperti lubang seruling. Ternyata pada kampak itu terdapat tulisan tiga angka yaitu 212. Setelah diciumnya sekali, kampak itu kembali dimasukan ke dalam pakainnya. “Apa dosa ku Gusti Allah sampai Engkau mengirimku pada dunia yang aneh ini. Dunia ini sangat panas, sangat sedikit pepohonan, tapi banyak mahluk-mahluk aneh yang dapat berjalan dengan sangat cepat dan mampu mengeluarkan suara yang memekakan telinga. Mungkin mahluk itu memiliki tenaga dalam yang sangat tinggi karena aku melihat asap keluar dari tubuhnya. Tapi anehnya kenapa manusia di sini sangat dekat dengan mahluk-mahluk itu, bahkan mereka mejadikannya tunggangan”. Pemuda itu terus bergumam sendiri sambil gelang-gelengkan kepala, mungkin dia berharap kebingungannya dapat berkurang.Tiba-tiba dari mulutnya tersungging senyuman dan kemudian dan tertawa terkekeh seakan dia mlihat sesuatu yang lucu. Pemuda itu terus senyum-senyum seolah dia lupa kesedihan yang sejak tadi dirasakannya (Dasar sableng...)

Di tatapnya kendaraan-kendaraan yang lewat, dillihatnya gedung-gedung yang menjulang, dan matanya semakin membesar saat gadis-gadis remaja melewati taman itu sambil bersenda gurau. lama-lama dia merasa kagum dengan dunia barunya, dia merasa mendapatkan sesuatu yang beda dan berfikir luar biasa manusia di dunia itu yang mampu menciptakan benda-benda aneh dan gedung-gedung yang menjulang tinggi. Terus dia menatap sampai kesedihan yang melandanya tak terasa lagi..
Sahabat,, kadang kita sering merasa sedih dan terasing. Terasa berada tidak dalam dunia kita, merasa apa yang kita dapatkan tidak sesuai. Misalnya, kita memohon dapat kuliah pada suatu prodi di universitas tertentu, tapi setelah masuk kita merasa universitas dan prodi yang kita masuki tidak sesuai dengan kita. Kemudian kita menyalahkan keadaan, menyalahkan orang-orang yang telah membuat kita masuk ke universitas itu.

Sahabat, Sebenarnya dalam hidup yang paling menentukan masa depan adalah diri kita sendiri. Tak ada tempat yang salah, semua adalah jalan yang telah ditentukan oleh Allah dan yang paling terpenting adalah bagaimana kita bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kita. Kebahagiaan, kesenangan, dan kenyamanan sebenarnya ada dalam hati, tidak berada di luar sana. Tinggal bagaimana kita mau membuat nyaman hati kita sendiri, menahan ego yang membuat kita keukeuh dengan pendapat kita dan tidak mau mengikuti alur disekitar.

Seperti pendekar 212 di atas, dia berada di dunia yang asing baginya yang membuat dia sedih dan bingung. Tetapi, ketika dia mencba tertawa ( dengan kesablengannya) kebingungan dan kesedihannya seolah lenyap. Dia mencoba menikmati lingkungan barunya, melihat keindahan yang selama ini tidak pernah dilihatnya.

So,, jangan pernah melihat dunia hanya dari satu sisi, jangan kukuh dengan pendapat yang kita anggap benar, tapi ikutilah alur yang ada, terima dan pahami pendapat orang lain, buka mata dan hati niscaya keindahan yang tidak pernah kita lihat sebelumnya akan muncul.
Salam 212

10 Karakter Manusia Sejati

1. KETULUSAN

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. KERENDAHAN HATI

Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. KESETIAAN

Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. BERSIKAP POSITIF

Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

5. KECERIAAN

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. BERTANGGUNG JAWAB

Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. PERCAYA DIRI

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.
8. BERJIWA BESAR

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. EASY GOING

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. EMPATI

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.***